Sadar atau tidak kita sebagai manusia diciptakan
dengan keadaan berbeda beda baik jasmani maupun rohani. Sekalipun manusia yang
dilahirkan dalam keadaan kembar, sepintas kelihatan sama tapi kalau kita
perhatikan secara seksama pasti akan nampak perbedaannya.
Namun secara umum manusia pada dasarnya sama yaitu
manusia yang membedakannya antara yang satu dengan yang lainnya yang paling
mendasar adalah tingkah laku.
Berbicara tentang tingkah laku maka perilaku antara
orang dewasa dengan tingkah laku anak anak berbeda. Kita mungkin pernah
mendengar istilah kekanak kanakan yaitu suatu istilah yang ditujukan kepada
orang dewasa yang bertingkah laku atau bersifat layaknya anak anak. Tapi
sebaliknya bila anak yang berfikir atau bersikap bagaikan orang dewasa maka
anak tersebut tidak disebut kedewasa dewasaan melainkan disebut sebagai anak
yang matang sebelum berkembang. Itu semua dapat terjadi karena dipengaruhi
berbagi faktor diantaranya faktor lingkungan.
Anak anak merupakan generasi penerus yang menerima
tongkat estafeta kehidupan orang dewasa, maka seyoganya kita sebagai orang yang
mengaku dewasa apalagi sebagai guru atau calon guru yang sering disebut sebagai
orang tua kedua harus mampu sekuat
tenaga membentuk kepribadian mereka kearah kedewasaan yang nantinya dapat
mencapai tujuan sesuai cita cita kita semua yaitu manusia yang berguna bagi
Agama,Nusa dan Bangsa
Menurut tiga orang peneliti karakteristik anak anak
sekoah dasar yaitu Basset,Jacka,Logan (1983 )bahwa ada enam karakteristik anak
anak sekolah dasar yang umumnya berusia tujuh sampai dua belas tahun. Keenam
karakterisrik tersebut adalah :
1.
Secara alamiah mempunyai rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik dengan
dunia sekitar
2.
Senang
bermain dan suka bergembira
3.
Suka mengatur dirinya untuk menangani berbagi
hal atau mencoba hal hal baru
4.
Terdorong untuk berprestasi, tidak suka
mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan
5.
Belajar secara efektif bila merasa puas dengan
situasi yang terjadi
6.
Belajar dengan cara bekerja, mengobservasi,
berinisiatif, dan mengajak anak anak lain.
Itulah enam karakteristik menurut para ahli yang mesti diketahui oleh
para Guru sebagai persiapan untuk menghadapi anak anak dalam proses belajar.
Selain karakteristik yang disebutkan
di atas tentu masih banyak keunikan keunikan yang akan di hadapi oleh Guru yang
perlu disikapi secara bijaksana dan memerlukan kesabaran , karena tidak jarang
ditemukan anak yang berkarakter justru bertolak belakang dengan teori teori
yang dikemukakan di atas. Oleh karena itu seorang Guru terlebih dahulu harus
memahami cara mengatasi tingkah laku
anak agar posisi anak dapat digiring ke dalam situasi belajar yang menyenangkan
sesuai dengan tabiat anak yang selalu ingin bergembira.
Guru yang piawai dalam membaca
situai anak,pandai menggiring hati anak ke dalam situasi belajar, ahli dalam
bervariasi mengajarakan mudah diterima anak. Tapi yang tak kalah pentingnya
dalam mengajar Guru harus dalam keadaan hatinya terbebas dari rasa benci,
dendam, amarah dan lain lain yang bersipat kotor. Penuhilah hati dengan
kecintaan dan kesabaran serta kasih sayang, maka anak anakpun akan merasakannya
melalui tatapan mata bahwa dirinya disayangi dan diperhatikan.
Tapi berhasil atau tidaknya seorang
anak dalam belajar masih banyak factor yang mempengaruhi, Guru sebagai
pembimbing atau pendidik merupakan bagian dari sekian factor tersebut.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment